Kamis, 19 Juni 2008

JAZZ IMPROMTU ITU ADALAH KETERAMPILAN BERPIKIR


PERKUMPULAN BERPIKIR

DEFINISI:

Perkumpulan berpikir adalah suatu tempat untuk praktek dan kesenangan berpikir sebagai suatu kecakapan.

TUJUAN:

Tidak diharuskan memberi jawaban yang benar dan menghadapi berbagai tes. Perkumpulan ini adalah untuk mereka yang ingin menikmati berpikir dan bagi mereka yang ingin memajukan kecakapan dalam berpikir. Berpikir tidak berbeda dengan keterampilan atau hobi yang lain. Kalau Anda ingin memperoleh kesenangan dari situ, Anda harus melakukan upaya tertentu. Anda harus mempraktekkannya dengan sengaja pada tempat tertentu yang disediakan untuk itu.

SYARAT:

Untuk mendirikan atau menjadi anggota suatu perkumpulan berpikir hanya ada satu syarat. Syarat tunggal tersebut ialah Motivasi. Untuk mengetahui motivasi Anda bisa dilakukan pengujian dengan 2 cara:

1. Nilai tunai. Mungkinkah Anda bersedia membayar harga sebungkus rokok setiap minggu untuk kegiatan itu? Atau dengan biaya makan di restoran? Atau senilai 1 karcis bioskop?

2. Nilai prioritas. Apakah kepentingan itu lebih didahulukan dari yang lain? Apakah Anda bersedia pergi ke pertemuan perkumpulan berpikir secara teratur atau hanya untuk mengisi waktu luang di sore hari? Pada point ini mudah dilihat meskipun motivasi merupakan syarat yang terbuka bagi setiap orang, namun merupakan syarat yang agak sulit.

TIPE BERPIKIR:

Tipe berpkir yang digunakan dalam kelompok berpikir adalah mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Lebih mengutamakan kebijaksanaan daripada kepandaian.

2. Citarasa yang sesuai dengan pikiran sehat lebih penting daripada dalih intelektual yang sepele.

3. Mementingkan aspek efektifitas, artinya kepraktisannya, bukan aspek intelektual.

4. Bukan tipe berpikir yang digunakan untuk membuktikan diri Anda benar dan orang lain salah.

5. Perkumpulan berpikir bukan tempat untuk adu argumen, adu prasangka, dan mempertahankan sudut pandang Anda.

6. Perkumpulan tersebut adalah tempat untuk eksplorasi yang terbuka terhadap suatu subyek dan penilaian yang jujur.

7. Perkumpulan berpikir adalah untuk orang yang gemar menggunakan pikirannya dengan cara penyelidikan - bukan bagi mereka yang menginginkan tempat tersebut untuk menunjukkan kepintarannya.

8. Penekanannya terletak pada persepsi - pada cara kita melihat sesuatu. Bukan terletak pada proses yang kompleks dalam bentuk matematika atau prosedur lain.

9. Berpikir haruslah netral dan obyektif.

10. Berpikir harus positif dan konstruktif.

11. Humor harus memainkan peranan yang penting. Tak ada alasan mengapa berpikir harus khidmat dan serius.

12. Mementingkan kejelasan dan kesederhanaan.

13. Kesombongan adalah dosa besar.


KEGIATAN:

Tujuan perkumpulan berpikir adalah untuk menyediakan tempat, waktu, dan kerangka demi kesenangan, praktek, peningkatan, dan penerapan kecakapan berpikir. Tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari keterampilan berpikir dasar.
2. Mempraktekkan keterampilan itu.
3. Menerapkan keterampilan tersebut.


FORMALITAS DAN DISIPLIN:

Formalitas dan disiplin harus mempunyai nilai utama dalam perkumpulan berpikir. Mungkin ini sangat kontroversial dengan kaidah berpikir kreatif yang mementingkan kelenturan. Formalitas dan disiplin disini dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan, pemborosan waktu, dan kekacauan.

Disiplin waktu sungguh penting. Kalau pertemuan cukup 1 jam, pertemuan harus diakhiri persis satu jam. Jika suatu masalah harus dipikirkan 3 menit, lonceng harus dibunyikan dan berpikirpun usai.

ORGANISASI:

Organisasi mempunyai aspek: orang, tempat pertemuan, waktu, acara, komunikasi, dan sebagainya.

ORANG:

Suatu perkumpulan paling baik terdiri dari 6 orang saja.

ORGANISATOR DAN TUAN RUMAH:

Organisator bertanggung-jawab atas pertemuan secara keseluruhan. Ia haruslah orang yang cukup kompeten, efektif, dan pandai bergaul. Organisator boleh mendelegasikan peran berikut: pencatat waktu, juru tulis, dan komunikator. Ia harus memantau seluruh kehidupan perkumpulan itu, jangan digilas. Jika ada anggota yang cukup kompeten dapat dilakukan pergantian 6 bulan sekali. Jika organisator sakit, atau berhalangan haruslah ada penggantinya.

PENGAWAS WAKTU:

Ini adalah peran penting karena pengawas waktu harus akurat dan keras. Pertemuan harus dimulai dan diakhiri tepat pada waktunya. Meskipun harus berhenti di tengah sesuatu yang menarik.

JURU TULIS:


Bertugas mencatat laporan singkat. Ini diperlukan keterampilan khusus. Ringkasan berkisar antara 300-500 kata.

KOMUNIKATOR:

Berperan untuk mengingatkan para anggota mengenai pertemuan berikutnya.

TEMPAT PERTEMUAN:

Yang ideal adalah sebuah rumah. Tempat umum mengurangi formalitas yang penting. Harus di tempat yang sama dan pada waktu yang sama pula. Bukan gagasan yang baik untuk menukar tempat pertemuan. Tetapi tempat cadangan boleh dipakai.

FREKUENSI:

Yang paling baik adalah 2 minggu sekali. Sekali seminggu terlalu sering, sekali sebulan terlalu lama. Harinya harus ditentukan lebih dahulu misalnya setiap Senin minggu pertama dan ketiga.

LAMANYA PERTEMUAN:

Yang ideal, empat pertemuan pertama masing-masing 1 jam. Empat pertemuan berikutnya 1½ jam. Seterusnya berlangsung selama 2 jam. Pada akhir waktu, pertemuan harus diakhiri meskipun tampaknya anggota sedang semangat-semangatnya. Sering ada godaan untuk meneruskan berpikir dan diskusi jika hal itu berjalan dengan baik. Itu suatu kesalahan yang harus dihindarkan, sebab hal itu memindahkan penekanan dari latihan keterampilan berpikir menjadi penemuan pemecahan. Ini jelas mengubah hakikat pertemuan.

TEMU COBA I:

Contoh acara pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

Subyek pertemuan adalah kecakapan memusatkan pikiran dengan menggunakan PMI. Singgah pada Plus, kemudian beralih ke Minus, dan akhirnya kearah Interesting. Waktu untuk masing-masing adalah 2 menit. Total 6 menit.

1. Praktek pertama: Kelompok terdiri dari 6 orang. 2 menit untuk Plus, 2 menit untuk Minus, dan 2 menit untuk Interesting. Subyek: Setiap pengendara sepeda motor harus memakai helem.

3. Praktek kedua: Kelompok dibagi menjadi 2, masing-masing 3 orang. Setelah enam menit kelompok bergabung dan melaporkan hasilnya.

Subyek: Mungkin sungguh berguna apabila kita memiliki mata di belakang kepala, seperti di bagian muka. Waktu 6 menit, umpan balik 4 menit. Total 10 menit.

4. Praktek ketiga: Setiap anggota ditugaskan untuk melakukan satu bagian saja. P atau M atau I. Bekerja sendirian selama 2 menit.

Subyek: Sebagai ganti menggonggong, anjing penjaga harus dilatih untuk menekan tombol alat tanda bahaya dengan diam-diam. Waktu kerja 2 menit, umpan balik 4 menit. Total 6 menit.

5. Praktek keempat: Kelompok dibagi 2 masing-masing 3 orang. Masing-masing melakukan PMI selama 6 menit. Setelah berakhir kelompok bertemu untuk membandingkan pemikirannya.

Subyek: Sesudah meninggalkan sekolah, setiap pemuda harus menghabiskan waktunya selama 1 tahun untuk melakukan pelayanan sosial yang terdiri dari: pelayanan masyarakat, kerja rumah sakit, mengajar, dan sebagainya. Waktu kerja 6 menit, umpan balik 5 menit. Total 11 menit.


6. Bagian Diskusi:

Nilai pelaksanaan PMI
Kapan PMI sangat berguna?
Bahaya melakukan PMI
Apakah formalitas PMI tampak aneh pada permulaan?
Apakah keketatan waktu membuat canggung pada permulaan?
Kesulitan bagian Interesting.


Total waktu 10 menit.

7. Praktek kelima: Kelompok terdiri 6 orang melakukan PMI masing-masing 2 menit.
Subyek: Pada setiap pemilihan, setiap orang sebaiknya memiliki dua suara, yang salah satunya dapat digunakan secara negatif, yaitu untuk membatalkan satu suara dari calon yang tidak disukainya.


8. Topik praktek: Setiap anggota menghabiskan waktu tiga menit untuk melihat topik praktis yang dapat digunakan pada kesempatan berikutnya. Tiap individu bebas mengusulkan baik yang serius maupun yang menyenangkan. Dan jurutulis akan mencatat sebagai bahan persediaan.


Waktu kerja 3 menit, umpan balik 4 menit. Total 7 menit.

Dan masih ada lagi keterampilan berpikir lainnya:
1. 60 CorT Eduard de Bono
2. 6 Topi Berpikir
3. 6 Sepatu Bertindak
4. Sur-Petisi

Tidak ada komentar: