Ad Libitum
masih adakah yang ingin kausampaikan?
”rindu” katamu
jejak rasa yang kausimpan masih membekas
menoreh retak menggores koyak
akan seperti ini teruskah kita tak henti-hentinya berjalan
membuka rasa menduga-duga
kenapa tak kautakan saja
supaya semua menjadi nyata
keretamu telah berangkat
kenangkan aku selama perjalanan
jika nanti pulang jangan lagi berkata ”tidak”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar