Selasa, 24 Juni 2008

Mulai hari ini, kita akan mendiskusikan tentang gagasan dasar Jazz Impromptu
The
Family Theraphy
Menciptakan Ketenteraman Hidup
Berpangkal pada Kebudayaan Indonesia
Saya OKE - Kamu OKE
Ketika Hidup dimulai pada Usia 40 Tahun

"Hidup yang tidak pernah dipertanyakan, tidak pantas untuk dijalani", demikian kata Sokrates (399 SM). Ungkapan tersebut dimaksudkan untuk menggugah manusia agar memanfaatkan waktu hidupnya demi kemaslahatan umat manusia yang sebesar-besarnya. Dengan demikian waktu demi waktu yang dijalani oleh manusia bisa diberi makna sepenuhnya.

Akan tetapi, karena hidup manusia bukan hanya sebagai individu melainkan juga sebagai makhluk sosial, yang, dengan sendirinya ber-relasi dengan yang lainnya, maka mau tidak mau setiap manusia perlu menghayati kodratnya tetapi juga peranan lingkungannya baik yang namanya keluarga maupun berupa lembaga masyarakat yang lebih luas.
Periode waktu, tingkat perkembangan ego state, serta pertumbuhan dan perkembangan umum secara sehat akan sangat mempengaruhi perjalanan hidup seseorang.
Umur 0 - 6 bulan disebut awal masa oral, masa dimana anak memerlukan makanan dan perhatian yang cukup. Karena ia kecil, tak berdaya, maka semua kebutuhan makan dan perhatian harus datang dari orang lain. Bisa ibunya, ayahnya, pengasuhnya, kakek, nenek, atau figur orang tua lain yang berada disekitar dia.

Umur 6-18 bulan disebut akhir masa oral. Pada masa inilah lahir sikap dan perilaku profesor cilik, dan pada masa ini anak selalu bergerak untuk melakukan eksplorasi atau penjelajahan. Apabila orang tua anak banyak melarang atau menghindarkan anak dari apa yang sedang ia pegang atau mainkan, maka dikemudian hari anak akan mengalami ketakmampuan eksplorasi atau tidak kaya pengalaman. Bisa dicoba, anak pada umur 6-18 bulan yang hanya diberi satu buah jenis mainan, boneka bebek misalnya, dengan anak yang diberi 10 macam mainan yang diganti-ganti, maka akan tampak perbedaan mencolok terutama dalam hal merespon sekitarnya, pun sampai ia dewasa.

Umur 18 bulan-3 tahun adalah merupakan fase anal. Saat itulah mulai munculnya akal anak, terutama untuk memilah-milah atau memisah. Dan pada kenyataannya memang anak umur 2 tahun umumnya mulai disapih, diputus menyu air susu ibu. Apalagi jika pada umur-umur tersebut anak memunyai adik, maka proses pemisahan akan sangat terasa apabila sang ibu tidak memiliki kepekaan akan tetap diperlukannya perhatian dan makan yang baik bagi si anak.
Ketika anak menginjak umur 3-6 tahun, ia berada pada fase genital, yaitu fase dimana imajinasi anak mulai muncul. Pada saat itulah anak-anak mulai menulis skenario hidupnya, akan menjadi apa ia kelak¾sudah diputuskannya pada masa-masa ini. Ketika anak menginjak umur 7-10 tahun, ia masuk kedalam fase latensi, fase dimana anak-anak mulai menunjukkan kegiatan kreatif dan suka berargumen.

Sebagaimana biasanya, dalam hubungan antar manusia¾fase-fase perkembangan tersebut akan sangat menentukan perkembangan berikutnya. Dalam arti bisa semakin baik, atau malah akan dikacaukan oleh ketidaksesuaian pendidikan dari orang tua, atau lingkungan sosial lainnya, juga oleh masalah-masalah jenetika.
Pam Levin, telah melakukan penelitian yang menarik bahwa masa adolesensi merupakan siklus putaran pertama dari tingkat perkembangan anak. Apabila fase-fase tersebut tidak dilalui secara sempurna, maka penyempurnaan akan dilakukan pada siklus kedua dan seterusnya.
Dengan demikian usia 11-12 tahun merupakan usia yang sangat krusial. Karena pada masa 2 tahun tersebut perkembangan manusia sulit dideteksi. Ada semacam kegamangan dan proses perkembangan yang tidak jelas, karena anak disibukkan dengan percobaan menjalankan skenario hidupnya yang sudah ditulisnya saat usia 7-10 tahun.
Jadi ketika seseorang berumur 13 tahun, ia akan kembali ke masa umur 1 tahun. Jika ketika umur 1 tahun itu makanan dan perhatian dari orang tua tidak cukup, maka pada masa ini anak-anak akan mencari kembali makanan dan perhatian yang lebih.
Umur 14 tahun, anak kembali ke umur 2 tahun. Pada masa ini ada kemungkinan dimana "pemutusan hubungan" dengan keluarga akan terjadi. Anak remaja akan lebih banyak mensosialisasikan dirinya di luar rumah atau di luar keluarga. Mereka akan berkelompok dengan anak seusia yang mungkin senasib atau sehobi. Senasib karena perhatian orang tua yang kurang. Sehobi, teruma dalam hal mencari makanan atau restoran yang trendi dan sebagainya. Pemutusan hubungan dengan keluarga biasanya disebabkan juga adanya pengalaman konflik dalam keluarga yang penyelesaiannya hanya dengan materi.

Umur 15 tahun, seseorang akan kembali ke masa usia 3-6 tahun. Masa adolesensi akan mengevaluasi kembali Skenario awal yang sudah ditulisnya dan dapat segera diubah dengan keputusan untuk lebih mandiri.

Umur 16-18 tahun, seseorang kembali ke usia 7-10 tahun. Mereka biasanya dipenuhi dengan argumen-argumen tentang nilai-lilai layaknya seorang remaja mengevaluasi kembali apa yang telah ia miliki dalam ego state PARENT-nya. Fenomena ini, juga tampak atau muncul dalam siklus kehidupan serupa seperti misalnya dalam kehidupan Middle-Escence (process of becoming). Umur 40 tahun merupakan pertanda awal dimulainya siklus baru kehidupan.
Masa adolesensi dimulai seputar 13 tahun plus atau minus 2 tau 3 tahun. Maka siklus waktu middle-escence berubah mulai umur 40 tahun. Maka bagi para manajer, perlu mendiskusikan dan mengidentifikasi tahun-tahun seputar 35-45 tahun sebagai masa-masa yang perlu dipertimbangkan untuk diubah, dievaluasi kembali, atau memulai sesuatu yang baru sama sekali. Pada masa-masa ini, kehidupan manusia mulai stabil, dan biasanya, seseorang mulai meninggalkan perhatian dari dalam dan mempunyai kebutuhan akan perhatian dari luar. Dan mereka mulai berusaha untuk memecahkan masalah hubungan yang tidak dipenuhi ketika masa kanak-kanak dan remaja.
Dus, proses baru sudah mulai. Umur 40, seseorang kembali ke umur 1 tahun. Tubuhnya membutuhkan perhatian khusus dan itu penting. Mencari restauran baru, mencoba anggur, atau keju, belajar membuat kue, tuning up the body, pijat, belajar tenis, dan sexual swinging. Makanan dan perhatian dieksplorasi.
Lalu, pada usia 45 tahun, manusia kembali ke usia 2 tahun. Rudi dan Tuti mulai berusaha keras mempertahankan hubungannya yang telah dirintisnya mulai awal perkawinan atau hubungannya dengan tempat kerja dimana mereka telah mengabdikan diri selama sekitar 15 tahun. Ia merasa jenuh, atau mungkin geram karena selama ini seolah dikekang oleh suami/isteri, atau perusahannya. Kemarahan dan frustrasi berkobar sebagai bentuk usaha mereka untuk mengeksplorasi cara baru bagaimana supaya bisa mandiri, atau berpikir untuk diri sendiri, untuk membuat pilihannya sendiri, dan mengerjakan segalanya tanpa diperintah oleh orang lain.
Usia 50 kembali ke 3-6 tahun. Seseorang kembali menulis script awal yang telah diputuskannya. Menggali kembali dan mencoba beberapa sumber baru untuk mendapatkan perhatian dan makanan, dan kadang merasakan ketakutan diputuskan atau harus mulai memutuskan ikatan simbiose, juga mulai mengevaluasi kembali gaya hidupnya secara menyeluruh. Mungkin harus menjalani terapi, menulis kembali script-nya, memutuskan kembali, mencari ijin dari diri sendiri atas apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, sebagai pengganti script "jangan menjadi lebih baik". Saatnya juga untuk keluar dari script tragis ke script pemenang. Inilah saatnya seseorang mengubah posisi hidupnya, penggunaan waktu, pola perhatian, dan segala yang perlu diubah selaras dengan perubahan script-nya.
Terakhir, ketika usia 55 seseorang seakan kembali ke 7-10 tahun, dimana manusia sering melihat kembali sistem nilai dasar dan memilih yang manakah bagian PARENT ego state-nya yang masih tetap bisa digunakan atau dibutuhkan, atau untuk ditata kembali disamping nilai-nilai baru yang lebih efektif dan lebih sesuai dengan perkembangan saat ini. Juga kadang-kadang merupakan masa dimana nilai-nilai religi dilihat kembali dan mungkin sekali diaktifkan kembali. Pada usia ini philosopi tentang Mengapa menjadi sangat penting. Mengapa kita ada disini? Apa makna semua ini? Apa maksud kehidupan saya? Apa relevansi sistem keuntungan terhadap mutu kehidupan di bumi?
Sebagai awal mula tingkat perkembangan dan berulangnya siklus adolesensi, tidak setiap orang mendapatkan apa yang ia perlukan, dan mungkin menemukan bahwa dirinya mengedepankan atau mendorong kesamping dan menamainya dengan "Kayumati". Jadi kemenangan awal mungkin mengakhiri akhir kekalahan.

Soedarsono Esthu
0819-0805-1701
Clinical member and provisional teaching member of the
International Transactional Analysis Association.

Kamis, 19 Juni 2008

JAZZ IMPROMTU ITU ADALAH KETERAMPILAN BERPIKIR


PERKUMPULAN BERPIKIR

DEFINISI:

Perkumpulan berpikir adalah suatu tempat untuk praktek dan kesenangan berpikir sebagai suatu kecakapan.

TUJUAN:

Tidak diharuskan memberi jawaban yang benar dan menghadapi berbagai tes. Perkumpulan ini adalah untuk mereka yang ingin menikmati berpikir dan bagi mereka yang ingin memajukan kecakapan dalam berpikir. Berpikir tidak berbeda dengan keterampilan atau hobi yang lain. Kalau Anda ingin memperoleh kesenangan dari situ, Anda harus melakukan upaya tertentu. Anda harus mempraktekkannya dengan sengaja pada tempat tertentu yang disediakan untuk itu.

SYARAT:

Untuk mendirikan atau menjadi anggota suatu perkumpulan berpikir hanya ada satu syarat. Syarat tunggal tersebut ialah Motivasi. Untuk mengetahui motivasi Anda bisa dilakukan pengujian dengan 2 cara:

1. Nilai tunai. Mungkinkah Anda bersedia membayar harga sebungkus rokok setiap minggu untuk kegiatan itu? Atau dengan biaya makan di restoran? Atau senilai 1 karcis bioskop?

2. Nilai prioritas. Apakah kepentingan itu lebih didahulukan dari yang lain? Apakah Anda bersedia pergi ke pertemuan perkumpulan berpikir secara teratur atau hanya untuk mengisi waktu luang di sore hari? Pada point ini mudah dilihat meskipun motivasi merupakan syarat yang terbuka bagi setiap orang, namun merupakan syarat yang agak sulit.

TIPE BERPIKIR:

Tipe berpkir yang digunakan dalam kelompok berpikir adalah mempunyai ciri sebagai berikut:

1. Lebih mengutamakan kebijaksanaan daripada kepandaian.

2. Citarasa yang sesuai dengan pikiran sehat lebih penting daripada dalih intelektual yang sepele.

3. Mementingkan aspek efektifitas, artinya kepraktisannya, bukan aspek intelektual.

4. Bukan tipe berpikir yang digunakan untuk membuktikan diri Anda benar dan orang lain salah.

5. Perkumpulan berpikir bukan tempat untuk adu argumen, adu prasangka, dan mempertahankan sudut pandang Anda.

6. Perkumpulan tersebut adalah tempat untuk eksplorasi yang terbuka terhadap suatu subyek dan penilaian yang jujur.

7. Perkumpulan berpikir adalah untuk orang yang gemar menggunakan pikirannya dengan cara penyelidikan - bukan bagi mereka yang menginginkan tempat tersebut untuk menunjukkan kepintarannya.

8. Penekanannya terletak pada persepsi - pada cara kita melihat sesuatu. Bukan terletak pada proses yang kompleks dalam bentuk matematika atau prosedur lain.

9. Berpikir haruslah netral dan obyektif.

10. Berpikir harus positif dan konstruktif.

11. Humor harus memainkan peranan yang penting. Tak ada alasan mengapa berpikir harus khidmat dan serius.

12. Mementingkan kejelasan dan kesederhanaan.

13. Kesombongan adalah dosa besar.


KEGIATAN:

Tujuan perkumpulan berpikir adalah untuk menyediakan tempat, waktu, dan kerangka demi kesenangan, praktek, peningkatan, dan penerapan kecakapan berpikir. Tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Mempelajari keterampilan berpikir dasar.
2. Mempraktekkan keterampilan itu.
3. Menerapkan keterampilan tersebut.


FORMALITAS DAN DISIPLIN:

Formalitas dan disiplin harus mempunyai nilai utama dalam perkumpulan berpikir. Mungkin ini sangat kontroversial dengan kaidah berpikir kreatif yang mementingkan kelenturan. Formalitas dan disiplin disini dimaksudkan agar tidak terjadi penyimpangan, pemborosan waktu, dan kekacauan.

Disiplin waktu sungguh penting. Kalau pertemuan cukup 1 jam, pertemuan harus diakhiri persis satu jam. Jika suatu masalah harus dipikirkan 3 menit, lonceng harus dibunyikan dan berpikirpun usai.

ORGANISASI:

Organisasi mempunyai aspek: orang, tempat pertemuan, waktu, acara, komunikasi, dan sebagainya.

ORANG:

Suatu perkumpulan paling baik terdiri dari 6 orang saja.

ORGANISATOR DAN TUAN RUMAH:

Organisator bertanggung-jawab atas pertemuan secara keseluruhan. Ia haruslah orang yang cukup kompeten, efektif, dan pandai bergaul. Organisator boleh mendelegasikan peran berikut: pencatat waktu, juru tulis, dan komunikator. Ia harus memantau seluruh kehidupan perkumpulan itu, jangan digilas. Jika ada anggota yang cukup kompeten dapat dilakukan pergantian 6 bulan sekali. Jika organisator sakit, atau berhalangan haruslah ada penggantinya.

PENGAWAS WAKTU:

Ini adalah peran penting karena pengawas waktu harus akurat dan keras. Pertemuan harus dimulai dan diakhiri tepat pada waktunya. Meskipun harus berhenti di tengah sesuatu yang menarik.

JURU TULIS:


Bertugas mencatat laporan singkat. Ini diperlukan keterampilan khusus. Ringkasan berkisar antara 300-500 kata.

KOMUNIKATOR:

Berperan untuk mengingatkan para anggota mengenai pertemuan berikutnya.

TEMPAT PERTEMUAN:

Yang ideal adalah sebuah rumah. Tempat umum mengurangi formalitas yang penting. Harus di tempat yang sama dan pada waktu yang sama pula. Bukan gagasan yang baik untuk menukar tempat pertemuan. Tetapi tempat cadangan boleh dipakai.

FREKUENSI:

Yang paling baik adalah 2 minggu sekali. Sekali seminggu terlalu sering, sekali sebulan terlalu lama. Harinya harus ditentukan lebih dahulu misalnya setiap Senin minggu pertama dan ketiga.

LAMANYA PERTEMUAN:

Yang ideal, empat pertemuan pertama masing-masing 1 jam. Empat pertemuan berikutnya 1½ jam. Seterusnya berlangsung selama 2 jam. Pada akhir waktu, pertemuan harus diakhiri meskipun tampaknya anggota sedang semangat-semangatnya. Sering ada godaan untuk meneruskan berpikir dan diskusi jika hal itu berjalan dengan baik. Itu suatu kesalahan yang harus dihindarkan, sebab hal itu memindahkan penekanan dari latihan keterampilan berpikir menjadi penemuan pemecahan. Ini jelas mengubah hakikat pertemuan.

TEMU COBA I:

Contoh acara pertemuan pertama adalah sebagai berikut :

Subyek pertemuan adalah kecakapan memusatkan pikiran dengan menggunakan PMI. Singgah pada Plus, kemudian beralih ke Minus, dan akhirnya kearah Interesting. Waktu untuk masing-masing adalah 2 menit. Total 6 menit.

1. Praktek pertama: Kelompok terdiri dari 6 orang. 2 menit untuk Plus, 2 menit untuk Minus, dan 2 menit untuk Interesting. Subyek: Setiap pengendara sepeda motor harus memakai helem.

3. Praktek kedua: Kelompok dibagi menjadi 2, masing-masing 3 orang. Setelah enam menit kelompok bergabung dan melaporkan hasilnya.

Subyek: Mungkin sungguh berguna apabila kita memiliki mata di belakang kepala, seperti di bagian muka. Waktu 6 menit, umpan balik 4 menit. Total 10 menit.

4. Praktek ketiga: Setiap anggota ditugaskan untuk melakukan satu bagian saja. P atau M atau I. Bekerja sendirian selama 2 menit.

Subyek: Sebagai ganti menggonggong, anjing penjaga harus dilatih untuk menekan tombol alat tanda bahaya dengan diam-diam. Waktu kerja 2 menit, umpan balik 4 menit. Total 6 menit.

5. Praktek keempat: Kelompok dibagi 2 masing-masing 3 orang. Masing-masing melakukan PMI selama 6 menit. Setelah berakhir kelompok bertemu untuk membandingkan pemikirannya.

Subyek: Sesudah meninggalkan sekolah, setiap pemuda harus menghabiskan waktunya selama 1 tahun untuk melakukan pelayanan sosial yang terdiri dari: pelayanan masyarakat, kerja rumah sakit, mengajar, dan sebagainya. Waktu kerja 6 menit, umpan balik 5 menit. Total 11 menit.


6. Bagian Diskusi:

Nilai pelaksanaan PMI
Kapan PMI sangat berguna?
Bahaya melakukan PMI
Apakah formalitas PMI tampak aneh pada permulaan?
Apakah keketatan waktu membuat canggung pada permulaan?
Kesulitan bagian Interesting.


Total waktu 10 menit.

7. Praktek kelima: Kelompok terdiri 6 orang melakukan PMI masing-masing 2 menit.
Subyek: Pada setiap pemilihan, setiap orang sebaiknya memiliki dua suara, yang salah satunya dapat digunakan secara negatif, yaitu untuk membatalkan satu suara dari calon yang tidak disukainya.


8. Topik praktek: Setiap anggota menghabiskan waktu tiga menit untuk melihat topik praktis yang dapat digunakan pada kesempatan berikutnya. Tiap individu bebas mengusulkan baik yang serius maupun yang menyenangkan. Dan jurutulis akan mencatat sebagai bahan persediaan.


Waktu kerja 3 menit, umpan balik 4 menit. Total 7 menit.

Dan masih ada lagi keterampilan berpikir lainnya:
1. 60 CorT Eduard de Bono
2. 6 Topi Berpikir
3. 6 Sepatu Bertindak
4. Sur-Petisi

Selasa, 17 Juni 2008

DISAIN PRODUKSI

LOKASI PENYELENGGARAAN
PANGGUNG BESAR YANG OUT DOOR/'OPEN AIR' ATAUPUN IN DOOR

Halaman Parkir Depan Planetarium/Depan Gedung Laskar 66/Depan Kantor Pemadam Kebakaran DKI Jakarta - TIM: Taman Ismail Marzuki, Ataupun Di Dalam Ruangan Concert, atau di tempat lain di seluruh Nusantara.

PENONTON BER-SETTING:
A. Vip Audience
B. Cafe Table Mode
C. Tempat Duduk Penonton Biasa
D. Lesehan's Style

PENGISI ACARA
ARTIST
1. Dramawan
2. Penyair
3. Film & Theatre
4. Penulis Buku
5. Artis Pop, Rock, Dangdut, Latin, Semua Jenis Aliran, Contemporary
6. Jazz Band Groups
a. COMBOS
b. SOLO
c. DUETTO
d. TRIOS
e. KWARTET
f. ORCHESTRATIONS

INVENTORS/PENEMU
Siapapun Yang Menemukan Penemuan-penemuan Dalam Bentuk Apapun Yang Memang Berguna Digunakan/Diterapkan Bagi Khalayak Ramai/Masyarakat Banyak Berupa;
a) FORMULA
b) SYSTEM
c) TECHNOLOGY
d) HUKUM - TATA CARA
e) KARYA-KARYA, DLL

ORATOR
Siapapun Bebas Bicara Tentang Apapun Yang Berfilosofi "Impromptu"

PRESENTATIONS
Siapapun Bebas Mempresentasikan Tentang Apapun Yang Berfilosofi "Impromptu"

PROMOTIONS
Siapapun Bebas Mempromosikan Tentang Apapun Yang Berfilosofi "Impromptu"

SHOW CASE
Siapapun Bebas Memamerkan Tentang Apapun Yang Berfilosofi "Impromptu"

Jumat, 13 Juni 2008

FORMAT PROGRAM


MENCIPTA KOMUNITAS MANUSIA UNGGUL

WAHANA PERTEMUAN SEMUA SEGMEN MASYARAKAT YANG BERKUALITAS UNGGUL
1. Businessman Unggul
2. Birokrat Unggul
3. Politikus Unggul
4. Pelajar Unggul
5. Keluarga Unggul
6. Seniman Unggul
7. Rakyat Unggul

WAHANA PAMER KARYA-KARYA UNGGUL YANG BERMANFAAT BAGI MASYARAKAT LUAS
1. Teknologi
2. Seni
3. Bisnis
4. Sistem
5. Ide-Ide Cemerlang/Brilliant
6. Terobosan Baru
7. Formula Terbaik Untuk:
a. Berbisnis
b. Beradministrasi
c. Ber- Management
d. Bermasyarakat
e. Berpendidikan
f. Ber-Pekerjaan/Employee
g. Ber-Entrepreneur
h. Berpolitik
i. Berideologi
j. Beragama
k. Berperadaban
l. Bersosial
m. Berperikemanusiaan
n. Bermoral. Beradab
o. Berbudaya, Berkesenian
p. Berpertahanan Keamanan Nasional Internasional
q. Berpolitik, Berwarganegara
r. Ber-Nasional - Internasional
s. Ber-Global Networking
t. Ber-Alam Semesta

Kamis, 12 Juni 2008

FILOSOFI "IMPROMPTU"

Memicu Kinerja Otak Secara Spontan; Pikiran Bawah Sadar Aktif Berekspresi Dalam Kondisi Tertekan, Terhimpit, Tertindas – Dasar Penciptaan Mental Manusia Unggul.

Otak Yang Digunakan Adalah Otak Basal Ganglia, Dan Otak Brain Stem; Sehingga Merangsang Manusia Untuk Melakukan Hal-Hal Yang Diluar Kesadaran Kemampuan Biasa Normal Sehari-Harinya.

Kegiatan Yang Dikondisikan Agar Seseorang Mampu Mengalahkan Pikiran Fisiknya, Pikiran Yang Menguasai Sistem Sugesti Keyakinan Yang Terhambat Oleh Angka4, Bahasa, Logika, Reguler, Melampaui Rasionalitas, Dan Membuktikan Diri Sendiri Bahwa Seseorang Mampu Menggunakan Wilayah Otaknya Yang Selama Ini Seumur Hidupnya Barangkali Belum Pernah Menggunakan Model Pikiran Basal Ganglia Dan Model Pikiran Brain Stem.

Akhirnya Seseorang Dalam Menghadapi Permasalahan Apapun Akan Otomatis Mahir Dan Trampil Menangani Masalah Tersebut Dengan Segenap Kekuatan Sub Conscious Dan Super Conscious-Nya; Terbiasa Menjadi Kultur Budaya Manusia Dan Masyarakat Bangsa Yang Unggul Di Segala Bidang, Siap Untuk Berbeda; Siap Ber-Nusantara Indonesia.

Bentuk Penghadirannya; Siapapun Bebas Tampil Di Depan Umum ”Tanpa Konsep Adalah Konsepnya”; Menghadirkan Sebuah Pertunjukan/Performance Apapun Tanpa Persiapan, Tanpa Latihan, Tanpa Notes Ataupun Text. Semuanya Spontan Dalam Tekanan Mental Di Depan Tontonan Tatapan Publik.


YANG POSITIF DARI "IMPROMPTU JAZZ"

Impromptu Adalah Suatu Kondisi Pikiran Yang Terangsang Oleh Tekanan Kepanikan, Dan Ketidaksiapan Mental Untuk Mengahadapi Sesuatu.

Jika Kondisi Tersebut Terjadi Akan Menghasilkan Suatu Mental Respons Yang Bervariasi Dari Seseorang.

Jika Seseorang Terbiasa Menggunakan Wilayah Otak Conscious-nya / Pikiran Sadarnya Maka Ia Akan Merespons Dengan Kelembaman Berpikir Ekspresi Analitikal Empiriknya Dan Ber-Auditory.

Jika Seseorang Terbiasa Menggunakan Wilayah Otak Sub Conscious (Bawah Sadar) Dan Super Conscious Mind-Nya (Super Sadar) Maka Ia Akan Merespons Dengan Refleks Kelembaman Kebiasaan Berpikir Imagery/Visual, Dan Action Kinesthetisnya.

Impromptu Di Jazz Sangat Positif Merangsang Seseorang Untuk Spontan Dan Refleks Mengekspresikan Gerakan Pikiran Dan Langsung Efektif Bergerak Mencari Solusi Pemecahan Masalah.

Impromptu Disegala Bidang Adalah Tujuan Dari Master Project Jazz Impromptu “BW JAZZ NE4XP” Agar Setiap Orang Memiliki Rangsangan Menjadi Manusia Unggul Yang Impromptu Jazz Di Segala Bidang Kehidupan.

MENTAL "IMPROMPTU"

Kemerdekaan Sejati Terjadi Karena Adanya Rangsangan Desakan, Tekanan, Dalam Keterhimpitan Keterbatasan Sarana, Waktu Dan Ketiadaan Rasionalitas Dan Logika; Namun Pikiran Bergerak Ke Arah Mode Pasrah Namun Nekat Bertindak.
Mental Jazz Impromptu Mencipta Setiap Manusia Yang Mengalaminya Akan Memiliki Tingkat Kekuatan Metafisikal Hasil Dari Mekanisme Keberanian Yang Keluar Dari Pikiran Sub Conscious Dan Super Conscious Mind.

Orang Yang Bermental Jazz Impromptu Adalah Manusia Unggul Yang Memimpin Kejiwaan Dan Keberanian Berkarya, Bertindak, Beraksi Sebagai Seseorang Yang Berkarya Di Depan Sebagai Peneladan Bagi Siapapun.

Mencipta Manusia Berkecerdasan Impromptu Jazz; Mental Manusia Unggul Yang Selalu Sukses Praktek Dibidang Apapun.

PENERAPAN MENTAL "IMPROMPTU" UNTUK MENCIPTA MANUSIA UNGGUL, MASYARAKAT UNGGUL, BANGSA INDONESIA UNGGUL

Penerapan Impromptu Terjadi Di Dalam Improvisasi Jazz Yang Tanpa Konsep Tanpa Berpikir Dan Tanpa Basa-Basi.

Jazz Impromptu Meneladankan Sebuah Formula Penciptaan Manusia Unggul Yang "Just Do It" Yang Berorientasi Kepada Berkarya Tanpa Banyak Tetek Bengek, Basa-Basi, Hirarki, Prosedural Yang Justru Menghasilkan Bangsa Yang Malas, Lamban, Kualitas Mental Terbelakang.

Solusi Reverse Lick Improvisasi Jazz Merupakan Pola- Pola Master Project Jazz Impromptu Akan Ditularkan Diteladankan Kepada Setiap Orang, Agar Diterapkan Didalam Setiap Bidang Kehidupan, Agar Memiliki Pemahaman Yang Menyeluruh Dan Merasuki Jiwa Para Pemecah Masalah / Problem Solver, Dan Para Pencipta Hal-Hal Baru/ Para Penemu (Inventors).

Mensosialisasikan Norma-Norma Jazz Impromptu Kepada Masyarakat Luas, Agar Bermental Jazz Impromptu.

Masyarakat Bangsa Indonesia Berkualitas Manusia Unggul Yang Melulu Berkarya Dilandasi Budaya Mental Unggul Jazz Impromptu.

Rabu, 11 Juni 2008

Jazz Impromptu (Bagian 2)

IMPROMPTU’S SPIRITS”


APA ITU "IMPROMPTU"

ARTI KATA, ASAL KATA

Arti Impromptu Dari Bahasa Inggris: "Segala Sesuatu" Yang "Terjadi", "Terhadirkan", "Dihadirkan", "Terwujud", "Terlahirkan", "Ternyatakan" Tanpa Persiapan, Secara Mendadak, Secara Tiba-Tiba, Langsung Di Atas Pentas, Spontanitas Tanpa Konsep, Tanpa Latihan, Tak Terduga, Mendadak, Kebetulan.

DASAR ILMIAH; HINGGA MUNCUL PENTINGNYA AKTIVITAS KEGIATAN "IMPROMPTU"

Impromptu Jazz Memaksimalkan Ekspresi Pikiran; Melibatkan Aktifitas Otak Secara Optimal - Maksimal; Improvisasi Jazz Sebagai Trigger (Pemicu) Munculnya Kekuatan-Kekuatan Bawah Sadar Ke Atas Permukaan Sadar Yang Bermanfaat Bagi Kualitas Mental Manusianya

Sejak Lahir Manusia Memiliki 1 Triliun Sel-Sel Neuron Yang Belum Saling Tersambung Antar synaps2-Nya. Setelah Berusia Dewasa Masih Banyak Sistem Sambungan Synaps2 Yang Belum Juga Terhubung Antar Satu Dengan Lainnya Yang Sangat Menentukan Terciptanya Ketrampilan-Ketrampilan Baru Dalam Menjalankan Hidupnya Yang Seharusnya Wajar. Dan Pada Akhirnya Sangat Menentukan Kualitas Manusia Si Pemilik Otak Yang Belum Tuntas Tersambung Sistem2 Sambungan Antar Synaps2-Nya. Hasilnya Adalah Kualitas Mental Manusia Yang Sangat Bervariasi; Ada Yang Malas, Tukang Protes, Tukang Kritik Tanpa Karya, Ada Yang Kriminal, Ada Yang Licik, Ada Yang Sopan, Ada Yang Mengalah Sok Spiritualistik, Ada Yang Bermuka Tembok/Tahu Malu, Dll.

Otak Manusia Terdiri Dari 3 Lapisan Secara Vertikal Dan 2 Belahan Secara Horizontal. Penggunaan Wilayah2-nya Sangat Menentukan Kualitas Manusianya.

3 Lapisan Vertikal:

Otak Cellebral Cortex, Otak Atas, Otak Auditory, Otak Kulit Luar Atau Otak Sadar (Conscious Mind).

Otak Bassal Ganglia, Otak Tengah, Otak Visual, Otak Bawah Sadar (Subconscious Mind).

Otak Batang, Brain Stem, Otak Kinesthetic, Otak Super Sadar (Super Conscious Mind).

2 Belahan Otak Kiri Dan Otak Kanan:

Otak Kiri (Left Brain), Otak Empiric, Otak Mathematik, Otak Verbal, Languages, Nominal, Dan Sifatnya Cognitive.

Otak Kanan (Right Brain), Otak Imaginasi, Otak Visual, Musik, Gambaran Abstrak, Penciptaan Mental; Sifatnya Psikis.

Dasar Pembentukan Sifat Karakter Manusia Berawal Dari Pemahaman Fungsi Otak Di Atas. Oleh Sebab Itu, Jika Kita Fokus Mendidik Generasi Muda Bangsa, Kita Harus Memiliki Pemahaman Yang Tuntas Mengenai Fungsi Dan Cara Kerja Dari Masing-Masing Bagian Otak Manusia; Yaitu Dengan Merangsangnya Untuk Aktif Hidup Berekspresi.

Dengan Demikian Atas Dasar Ilmu Dan Pemahaman Diatas, Kita Bisa Memprogram Manusia, Masyarakat Dan Bangsa Untuk Menjadi Manusia Yang Unggul.


Senin, 09 Juni 2008

Jazz Impromptu
Bagian 1


BW JAZZ FESTIVAL NE4XP

Regular Event 2 Monthly Of BW Jazz NE4XP Off Air Impromptus

"MANUSIA UNGGUL" - Regular Event 2 MONTHLY CONCERTS

TIM (Taman Ismail Marzuki) - 29, 30, 31 Desember 2008

Pemrograman Karakter Manusia Unggul

Masyarakat Unggul - Bangsa Unggul yang terbaik

UNTUK BER-NUSANTARA INDONESIA

STIMULATIONS FROM “BW JAZZ NE4XP FESTIVAL"

BAYU WIRAWAN JAZZ

NUSANTARA ENLIGHTENMENT

ETHNIC ENERGY EXPLORATION FESTIVAL



BACKGROUND FILSAFAT

Program Penciptaan Karakter Mentalitas Ber-Bangsa Ber-Nusantara Penyakit Yang Sangat Akut Dari Bangsa Dan Masyarakat Indonesia Ini Adalah Ketidakmampuan Untuk Meng-Handle/Menangani (Difference Spirits) Semangat Untuk Berbeda (“Kita Memang Diciptakan Tuhan Berbeda”); Mulai Dari Berbeda Sidik Jari, Berbeda Ukuran Tubuh Dan Jenis Kelamin, Beda Wajah, Berbeda Ras, Beda Ide2 Dan Pemikiran, Berbeda Bahasa, Berbeda Agama, Berbeda Prinsip dan Ekspresi, Berbeda Kebudayaan, Berbeda Dalam Segala Bidang Kehidupan. Bangsa Yang Belum Siap Ber-Bangsa Ber-Nusantara, Belum Siap Ber-Mental Indonesia. Miskin Ajaran Pencerahan Untuk Memahami Bahwa ”Kita Memang Sangat Membutuhkan Ketrampilan/Skill Meng-Handle Kemajemukan Karakter Kesukuan Bangsa; Butuh Pendekatan Yang Sangat ”Berbeda”; Membutuhkan Kualitas Mental Ber-Harmony Dan Ber-Jazz Impromptu Dalam Ruang Ekspresi Yang Komunal/Publik. Sementara Ini Mentalitas Masyarakatnya Sangat Fanatik; Memaksakan Kehendak-Kehendak Ekspresi Personal Ke dalam Ruang2 Komunal/ Publik; Sangat Mengganggu Estetika Dan Etika Ber-Bhineka Tunggal Ika, Ber- Nusantara.

Bumi Nusantara Memiliki Karakter Dan Latar Belakang Masyarakat Yang Sangat Majemuk. Budayanya Sangat Rumit Dan Kompleks. Adat Istiadatnya Beraneka Ragam. Perlu Penanganan Yang Sangat Unik, Berbeda, Genius, Tangguh, Sudah Sangat Membutuhkan Munculnya Manusia2 Unggul.

Untuk Meng-Handle Multi Culture Membutuhkan Skill Yang Siap Dengan Multi Talent Di Segala Bidang.

Tidak Ada Cara Membuka Horizon Yang Aplikatif Selain ‘Membawa’ Kepemilikan Ekspresi Ber-Budaya Nusantara Ini Dalam Penyajian Yang Berbungkus Dengan Filsafat Impromptu Jazz.

Menciptakan Suasana Rangsangan/Stimulasi Agar Terpicu Semangat Ber-Nusantara Berbangsa Yang Majemuk, Timbul Rasa Cinta Tanah Air, Cinta Berbudaya Nusantara Yang Dikelola Dalam Bentuk Rasa Syukur Memiliki Banyak Aneka Ragam Kesukuan Dan Ekspresi Ber-Nusantara; Mengeksplorasi Dan Mengeksploitasi Kemampuan-Kemampuan Bernuansakan Seni Komposisi Ethnic Budaya Nusantara Yang Majemuk.

Mengakomodasi Seluruh Keunikan Dan Keunggulan-Keunggulan Manusia Yang Bermental Berkesadaran Ber-Nusantara.

BW JAZZ NE4XP, adalah Metode Penciptaan Kualitas Manusia Untuk Mampu Ber- Nusantara, Yang Selama Ini Masyarakatnya Belum Memiliki Kualitas Ketrampilan-Ketrampilan Untuk Meng-Handle Perbedaan Dan Kemajemukan Ber-Nusantara - Ber- Indonesia.

Ketidakberdayaan Menangani Perbedaan Di Nusantara, Menjatuhkan Martabat Dan Harga Diri Bangsa. Rakyatnya Terjerumus Miskin Spiritual Dari Filsafat Pemaknaan2 Hidup Agar Berarti Bagi Yang Lain/Sesamanya Yang Selalu Berbeda. Karena Otak Dan Pikirannya Selalu DiDoktrin Oleh Mono Loyalitas Fanatisme2 Buta Di Dalam Agama, Kesukuannya Atau Partai2-Nya Yang Dianggap Hanya Satu-Satunya ‘Evidence’ Dan ‘Existence’ Yang Paling Benar, Dan Yang Harus Ter-Benarkan; Maka Hidup Di Dalam Kepicikan Spektrum Daya Lihat Hidup Dan Ber-Pemahaman Harmony; Berdampak Gersang Iman, Bodoh Mental Permanen, Bebal Moral, Dan Sangat Jauh Dari Pencerahan Rohani Mental Manusia Unggul.